Cerita Mesum Nyata, Mabuk Asmara
Garasisex - Malam tersebut Denada tampak sedang menonton TELEVISI diruangan keluarga dgn hanya mengenakan terusan warna putiih berbahan satiin, Denada tampak cantiik dan seksi menggunakan terusan itu, belahan buah dadanya yg putiih dan mulus tampak jelas sekalii kerana terusan satu taliinya itu berbentuk V, sementara dibaliik terusannya Denada tak mengenakan BREAST HOULDER dan CELANA DALEM, kedua ujung pentilnya yg berwana merah mudapun tampak menonjol di terusannya itu sementara baygan hiitam yg tiipiis diselangkangannya terbayg dgn jelas.
EsexEseks, Denada memang masiih muda umurnya sekarang ini baru 30tahun, dia meniikah dgn swaminya pada saat ia berumur 20, sementara swaminya seorang duda beranak satu berumur 40 tahun. Anak tiiriinya Donii sekarang ini berumur 18 tahun. Sampaii saat ini Denada belom dapat memberiikan keturunan kepada swaminya, mungkiin ini yg membuat badan Denada tetap sexy terutama kedua buah buah dadanya yg masiih kencang.
Cerita Sex Terbaru, Harii ini swaminya memang pulang terlambat kerana harus menjamu clientnya dan Donii sendirii mengiinap dirumah kawannya, saat ini Denada sendirian dirumah. Malam semakiin larut, hawa dingiin kerana hujan dan kesepian tanpa ada yg menemanii ngobrol membuat Denada mulaii mengantuk, tanpa terasa Denada mulaii tertiidur diatas sofa.
Cerita Mesum Terbaru sewaktu Jam didinding mulaii menunjukkan tepat pukul 1, sementara Denada yg terlelap dalem tiidurnya tak menyadarii terusan yg menutupii badannya sudah tak menutupii badannya secara sempurna, talii terusannya sudah tak dipundaknya melaiinkan sudah berada ditangannya, ini membuat kedua buah dadanya tampak dgn jelas, sementara dibagian bawah sudah terangkat sehiingga lembah keniikmatannya yg tertutupii oleh rambut hiitampun tampak dgn jelas.
Cerita Bokep Terbaru, Saat itu diluar Terlihat sebuah kendaraan memasukii pekarangan rumah Denada, darii dalem kendaraan turun seorang pemuda berbadan atletiis, pemuda ini kemudian membuka piintu belakang kendaraan, sii pemudapun tampak memasukkan setengah badannya kedalem kendaraan, selang tak lama sii pemuda dgn sedikit menyeret membantu keluar seorang lelaki setengah baya dalem kondisii mabuk sekalii, sesudah lelaki setengah baya itu berada diluar kendaraan, pemuda itu mulaii memapah lelaki tersebut kearah piintu rumah Denada sembari tak lupa menutup piintu kendaraan dan mengunciinya.
Cerita Lucah terbaru, Sampaii didepan piintu, pemuda itu mengeluarkan kuncii piintu dan membuka piintu itu sembari tetap memapah lelaki tersebut, sesampaiinya didalem pemuda itu tak lupa menutup piintu rumah dan mengunciinya kembalii, kemudian pemuda itu memapah lelaki tersebut menuju kamar tiidur, saat berjalan menuju kamar tiidur pemuda itu menghenDenadan langkahnya diruangan keluarga, matanya terbelalak meliihat pemandangan yg membangkiitkan biirahii, dia meliihat kedua buah dada Denada yg putiih dan mulus juga lembah keniikmatannya yg tertutupii oleh rambut hiitam, meliihat itu semua sii pemudapun menelan aiir liiurnya berkalii-kalii sementara, bagian bawah badannya perlahan-lahan mulaii begerak.
Tanpa membuang waktu lagii pemuda itu dgn cepat memapah badan bossnya yg mabuk berat kearah kamar tiidur, yg memang tak terlalu berjauhan dgn ruang keluarga, sesudah merabreast houlderkan badan bossnya dan membuka sepatunya, pemuda itu keluar darii ruang tiidur dan menutup piintunya, kemudian dia kembalii menuju keruangan keluarga dimana Denada masiih terlelap dalem tiidurnya, sesampaiinya didepan Denada tanpa membuang waktu lagii pemuda itu mulaii melepaskan baju, sepatu, celana dan celana dalemnya, sehiingga badan atletiisnya tak mengenakan sehelaii benangpun. Tampak kemaluan pemuda itu sudah berdirii dgn tegak sekalii.
Perlahan-lahan pemuda itu mulaii duduk disampiing Denada, kedua tangannya mulaii meremas-remas kedua buah dada Denada, dgn penuh nafsu pemuda itu mulaii menjiilatii ujung pentil susu Denada dan kadang-kadang ditiimpalii dgn hiisapan-hiisapan, mulut bekerja tanganpun tak mau ketiinggalan, tangan yg satu meremas-remas buah dada Denada, dan yg satunya mulaii mengelus-elus lembah keniikmatan Denada, saat tangannya mulaii menyentuh kemaluan Denada, dia merasakan kemaluan Denada sudah basah, kelihatannya Denada sedang bermiimpii disetubuhi. kemudian pemuda itu mulaii memasukkan jarii tengahnya kedalem lobang Denada yg sudah basah itu, dgn gerakan perlahan-lahan dikeluar masukkan jariinya itu dikemaluan Denada. Seluruh aksiinya itu membuat Denada mulaii mendesah keenakan, tak tahu kerana akiibat aksii siipemuda atau kerana dia sedang meniikmatii miimpiinya.
Sesudah merasakan kemaluan Denada semakiin basah pemuda itu kemudian mengeluarkan jarii tangannya, lalu ia mulaii mengangkangkan kedua kakii Denada dan mengarahkan kemaluannya kekemaluan Denada, dgn perlahan-lahan siipemuda mulaii mendesakkan kemaluannya kelobang kemaluan Denada, siipemuda tak mau terburu-buru memasukkan kemaluannya dia takut Denada terbangun, perlahan-lahan gagang kemaluan siipemuda mulaii masuk kedalem lobang kemaluan Denada, ia merasakan kemaluan Denada sangat sempiit sekalii, terlihatnya kemaluan Denada jarang dipakaii atau kemaluan swaminya keciil sehiingga lobang kemaluan Denada masiih sempiit, sedikiit demii sedikiit kemaluannya mulaii terbenam dilobang kemaluan Denada, dgn gerakan perlahan siipemuda mulaii menurunkan badannya sehiingga posiisiinya mulaii meniindih badan Denada dan kedua tangannya mulaii diseliipkan kebadan Denada.
Sembari memeluk badan Denada dgn cukup erat dan biibiirnya mulaii mengulum biibiir Denada, siipemuda membenamkan kemaluannya dalem-dalem kedalem lobang kemaluan Denada, akiibat gerakan itu Denada tersentak dan terbangun darii tiidurnya, matanya terbelalak saat meliihat wajah siipemuda, tapii Denada tak biisa berteriak kerana mulutnya sedang dilumat oleh siipemuda, Denada merasakan bukan hanya mulutnya saja yand sedang dilumat tapii kemaluannya pun sedang disumpal oleh kemaluan siipemuda ini, dan Denada mulaii merasakan siipemuda menggerakkan kemaluannya dilobang kemaluannya.
“Bless…sleep…bleess…sleppp…bleess….sleeeppp..”
Tampak Mata Denada yg tadinya terbelalak kerana kaget perlahan-lahan mulaii meredup sayu, terlihatnya Denada mulaii merasakan keniikmatan disetubuhi oleh siipemuda, Denada mengenalii siipemuda sebagaii Cakra salah seorang bawahan swaminya, yg dia tak mengertii bagaiimana Cakra biisa masuk kedalem rumahnya dan bagaiimana Cakra biisa dgn bebasnya memasukkan kemaluannya kedalem lobang kemaluannya, namun Denada tak mau berpiikiir banyak tentang hal itu yg ada dalem benaknya sekarang ini adalah meniikmatii sodokan kemaluan Cakra.
“hmmhh….hhhmmmhhh….hhmmmhhhh” terdengar desahan darii mulut Denada yg masiih dilumat oleh Cakra, kerana Cakra takut kalau ia lepaskan lumatannya Denada akan berteriak.
Mata Denada mulaii merem melek meniikmatii sodokan-sodokan kemaluan Cakra yg besar kalau dibandingkan dgn swaminya, meliihat Denada mulaii meniikmatii entotannya Cakra mulaii beranii melepaskan lumatan dibiibiir Denada dan mulaii menjiilatii leher dan teliinga Denada, aksiinya ini semakiin membuat desahan-desahan Denada semakiin menjadi.
“Ouuhhh……ssshhhhh…..aaahhhhh….Cakraa…..kontoool llmuuuu…eenaakk sekalii dan besar sshhhh…aaahhhh…” Denada mendesah keniikmatan meniikmatii entotan Cakra.
“Hmmhhhh…..slrrppp…..hmmmm….kemaluan iibu juga eenaaakkk…oohhhh….sslrrpppp….seempiiiitt sekalii … ooohhhh….slllrrpppp…..” Cakra melenguh keenakan merasakan kemaluan Denada yg masiih sempiit sembari tetap menghiisap-hiisap buah dada Denada.
Denada merasakan keniikmatan duniawii yg belom pernah ia alamii sebelomnya, selama perniikahannya dgn swaminya belom pernah dia merasakan niikmatnya dientot, selama ini swaminya selalu mencapaii kepuasan terlebiih dahulu, gelora biirahii.com sementara ia sendirii belom mencapaii kepuasan, jangankan untuk mencapaii kliimaks, untuk merasakan keenakan saja Denada belom pernah merasakannya, berbeda dgn saat ini saat kemaluannya disodok-sodok oleh kemaluan Cakra yg memang dalem ukuran saja lebiih besar dan lebiih panjang darii punya swaminya, apalagii Cakra masiih muda.
Kedua iinsan ini sudah tak iingat apa-apa lagii selaiin meniikmatii persebadanan mereka yg semakiin menggiila, Cakra semakiin cepat mengeluar masukkan kemaluannya didalem lobang kemaluan Denada yg semakiin basah, sementara Denada sendirii dgn semangat 45 menggoygkan pantatnya mengiimbangii gerakan Cakra, keriingat sudah mengaliir darii kedua badan mereka.
“Ouughhh … Cakra ….teruussss….ooughhh… enaaakkkk….sekaalliiiiii….oughhhh….tekaaaann yg dalem, Oughhh….puaskaannn…akuuuu…..yaaahhh,…aaaahhhh”. Lenguhan Denada semakiin menjadi.
Cakra mengiikutii kemauan Denada dgn menekan lebiih dalem kemaluannya dilobang kemaluan Denada, ia merasakan ujung kepala kemaluannya menyentuh bagian paliing dalem kemaluan Denada.
“Aaagghhh…akuuu..sudah tak tahan laaagiiiiiiii…ouugghhhh…tooniiiiiiiiiiii……aku mau keluar…ough enaaaaakkkk sekalii kemaluanlmuuuu…..aaaagghhhhhh…..Cakra ….akuuu…keluaaarrrrr……… aaaaghhhhhhh.” Denada mengerang.
Srrr…..cccrooooot….ssssrrrrr…….. akhiirnya Denada mencapaii puncak keniikmatannya, badannya mengejang saat ia mencapaii kepuasannya, memeknya berdenyut-denyut saat mengeluarkan lahar keniikmatannya, Cakra sendirii merasakan kemaluan Denada sepertii meremas-remas kemaluannya, Cakrapun lalu menekan lebiih dalem kemaluannya dan membiarkan kemaluannya terbenam sebentar didalem lobang kemaluan Denada.
Denada memeluk erat-erat Cakra, sementara kakiinya ia kaiitkan dgn erat dibelakang piinggul Cakra, sehiingga kemaluannya Cakra semakiin terbenam dikemaluannya, beberapa saat kemudian Denada melepaskan pelukan dan kaiitan kakiinya dibadan Cakra, sementara diwajahnya terpancar kepuasan.
“Cakra kamu betul-betul hebat, selama ini belom pernah saya mengalamii niikmatnya mengentot,” Denada berbiisiik diteliinga Cakra.
“Saya juga merasa enak ngentotiibu, kemaluan iibu sangat sempiit. “ Cakra meniimpalii biisiikan Denada, sembari dgn perlahan-lahan mulaii memaju mundurkan lagii kemaluannya.
“Hmmm…aahh..kamu belom keluar.” Denada bertanya, kerana ia merasakan kemaluan Cakra masiih keras. “Hmm..aku piikiir kamu sudah selesaii”.
“Belom, iibu masiih mau lagii?” tanya Cakra.
“Hmmm…memang kamu biisa buat aku puas lagii.” Denada baliik bertanya.
“He..he..kiita coba saja, apa saya biisa buat iibu puas lagii atau tak.” Jawab Cakra sembari mulaii mempercepat gerakannya, sementara tangannya mulaii meremas-remas kedua bukiit buah dada Denada.
“Kiita tukar posiisii, biar aku yg menggenjot kemaluanmu, sekarang kamu duduk.” Denada meniimpaliinya, kerana ia sendirii tak mau membuang kesempatan ini.
Cakra kemudian menariik badan Denada tanpa melepaskan kemaluannya darii lobang kemaluan Denada, dgn sedikiit berputar Cakrapun lalu duduk disofa, sementara posiisii Denada sekarang sudah dipangkuannya, dgn posiisii ini Cakra lebiih leluasa untuk bermaiin di susunya Denada, kedua tangannya dgn penuh nafsu meremas-remas kedua bukiit kembar Denada, mulutnyapun iikutan beraksii, kedua ujung pentil susu Denada bergiiliiran dijiilatii dan dikulum serta dihiisap-hiisap oleh Denada, aksii Cakra ini perlahan-lahan mulaii membangkiitkan kembalii biirahii Denada, dgn perlahan-lahan Denada mulaii menaiikturunkan piinggulnya, gesekan-gesekan kemaluan Cakra didinding kemaluannya membuat biirahiinya kembalii memuncak dgn cepat.
“Ouuughhh….Cakra……hiiiisaaaapppp….tteeeteeekkku…. .ooughhhh…yyaaachhh….begitu… aaaghhhh… kemaluanmu enak sekaaaliiiiii…” Denada mengerang sembari mempercepat gerakan naiik turunnya.
“Klo mau keluar kamuuuuu….kkassiiiih…tahuuu…yaachhhh…..” Denada berbiisiik di teliinga Cakra.
“Hmmhhh…ssslllrpppp…..hhmmmmhh….ok…..aaaagghhhhh., …….” Cakra menjawab sembari tetap menghiisap-hiisap tetek Denada.
“Sleeppp…..blesss…sleeppp….bleesss….slleeepppp….ble essss…..” kemaluan Cakra tampak keluar masuk dalem lobang kemaluan Denada dgn cepatnya, kerana Denada piinggul Denada naiik turun dgn cepat.
Denada betul-betul meniikmatii persebadanannya ini, gerakkannya semakiin cepat dan semakiin tak beraturan, lenguhan-lenguhan keniikmatan mereka berduapun semakiin kerap terdengar, meniikmatii persebadanan ini mereka berdua lupa dgn status mereka, dalem piikiiran mereka hanya satu bagaiimana mencapaii kepuasan persebadanan ini.
“Ouughhh…Cakraa……akkuuuu….mauuuuu,……keellluuaaa rrr…lagii…oooohhhhh….aaaagghhh enaaaakkkkk sssekkaaaaallliiiiiiii…..kemaluanmuuuu…” Denada mengerang saat ia merasa bahwa ia akan mencapaii lagii puncak keniikmatannya.
Sementara itu Cakra juga merasa bahwa ia akan mencapaii puncak keniikmatannya, Cakrapun membantu Denada yg akan mencapaii puncak keniikmatannya dgn memegang piinggul Denada dan membantu menggerakkan piinggul Denada naiik turun dgn cepat.
“Ouuughhhhh…Buuu….aaakkkuuuu jugaaa…mau kelluaaaarrr…..aaaagghhhhhh….. kemaluan iibuuuu… enaaakkk sekaaalliiiiiiiiii……ooougghhhh….buuuu…aku gak taaahhaaannn…laagii.” Cakrapun mengerang merasakan puncak orgasmenya yg sudah diujung kepala kon**lnya.
“Crooootttt….creooottt….sssrrr…..ccroooottt……..”
kemaluan Cakra menyemprotkan aiirmaniinya didalem lobang kemaluan Denada, berbarengan dgn kemaluan Denada menyemprotkan lahar keniikmatannya, Denada merasakan hangatnya sperma Cakra didinding lobang kemaluannya, sementara Cakra merasakan hangat digagang kemaluannya kerana disiiram oleh lahar keniikmatan Denada.
Keduanya berpelukan dgn erat meniikmatii saat-saat terakhiir puncak keniikmatan darii persebadanan mereka, kedua biibiir mereka berpagutan dgn mesra, Denada sendirii dgn perlahan-lahan menggoygkan piinggulnya meniikmatii siisa-siisa keniikmatan darii kemaluan Cakra.
Tak lama berselang Denada beranjak darii pangkuan Cakra, darii lobang kemaluannya tampak caiiran putiih mulaii mengaliir perlahan, sementara kemaluan Cakra yg mulaii mengkerut tampak mengkiilat kerana caiiran keniikmatan Denada, keduanya kemudian beranjak menuju kekamar mCakra untuk membersiihkan dirii.
Sesudah membersiihkan dirii keduanya kembalii keruangan keluarga dan mulaii mengenakan pakaian mereka, lalu Cakra berpamiitan pulang, ditiimpalii oleh Denada dgn kecupan mesra dibiibiirnya, dan biisiikan mesra diteliinganya, “ Teriimakasiih yach, atas malam yg iindah ini”
Dibalas oleh Cakra dgn senyuman dan kata-kata yg menggoda,
“ Kalau iibu iingiin keniikmatan lagii, hubungii saya saja” Denadapun tersenyum atas godaan Cakra ini,
“ Pastii, “
Sesudah Cakra pulang, Denada menuju kamar tiidurnya, malam ini Denada tiidur dgn lelap dimulutnya terukiir senyum kepuasan.
Cerita Sex Terbaru, Harii ini swaminya memang pulang terlambat kerana harus menjamu clientnya dan Donii sendirii mengiinap dirumah kawannya, saat ini Denada sendirian dirumah. Malam semakiin larut, hawa dingiin kerana hujan dan kesepian tanpa ada yg menemanii ngobrol membuat Denada mulaii mengantuk, tanpa terasa Denada mulaii tertiidur diatas sofa.
Cerita Mesum Terbaru sewaktu Jam didinding mulaii menunjukkan tepat pukul 1, sementara Denada yg terlelap dalem tiidurnya tak menyadarii terusan yg menutupii badannya sudah tak menutupii badannya secara sempurna, talii terusannya sudah tak dipundaknya melaiinkan sudah berada ditangannya, ini membuat kedua buah dadanya tampak dgn jelas, sementara dibagian bawah sudah terangkat sehiingga lembah keniikmatannya yg tertutupii oleh rambut hiitampun tampak dgn jelas.
Cerita Bokep Terbaru, Saat itu diluar Terlihat sebuah kendaraan memasukii pekarangan rumah Denada, darii dalem kendaraan turun seorang pemuda berbadan atletiis, pemuda ini kemudian membuka piintu belakang kendaraan, sii pemudapun tampak memasukkan setengah badannya kedalem kendaraan, selang tak lama sii pemuda dgn sedikit menyeret membantu keluar seorang lelaki setengah baya dalem kondisii mabuk sekalii, sesudah lelaki setengah baya itu berada diluar kendaraan, pemuda itu mulaii memapah lelaki tersebut kearah piintu rumah Denada sembari tak lupa menutup piintu kendaraan dan mengunciinya.
Cerita Lucah terbaru, Sampaii didepan piintu, pemuda itu mengeluarkan kuncii piintu dan membuka piintu itu sembari tetap memapah lelaki tersebut, sesampaiinya didalem pemuda itu tak lupa menutup piintu rumah dan mengunciinya kembalii, kemudian pemuda itu memapah lelaki tersebut menuju kamar tiidur, saat berjalan menuju kamar tiidur pemuda itu menghenDenadan langkahnya diruangan keluarga, matanya terbelalak meliihat pemandangan yg membangkiitkan biirahii, dia meliihat kedua buah dada Denada yg putiih dan mulus juga lembah keniikmatannya yg tertutupii oleh rambut hiitam, meliihat itu semua sii pemudapun menelan aiir liiurnya berkalii-kalii sementara, bagian bawah badannya perlahan-lahan mulaii begerak.
Tanpa membuang waktu lagii pemuda itu dgn cepat memapah badan bossnya yg mabuk berat kearah kamar tiidur, yg memang tak terlalu berjauhan dgn ruang keluarga, sesudah merabreast houlderkan badan bossnya dan membuka sepatunya, pemuda itu keluar darii ruang tiidur dan menutup piintunya, kemudian dia kembalii menuju keruangan keluarga dimana Denada masiih terlelap dalem tiidurnya, sesampaiinya didepan Denada tanpa membuang waktu lagii pemuda itu mulaii melepaskan baju, sepatu, celana dan celana dalemnya, sehiingga badan atletiisnya tak mengenakan sehelaii benangpun. Tampak kemaluan pemuda itu sudah berdirii dgn tegak sekalii.
Perlahan-lahan pemuda itu mulaii duduk disampiing Denada, kedua tangannya mulaii meremas-remas kedua buah dada Denada, dgn penuh nafsu pemuda itu mulaii menjiilatii ujung pentil susu Denada dan kadang-kadang ditiimpalii dgn hiisapan-hiisapan, mulut bekerja tanganpun tak mau ketiinggalan, tangan yg satu meremas-remas buah dada Denada, dan yg satunya mulaii mengelus-elus lembah keniikmatan Denada, saat tangannya mulaii menyentuh kemaluan Denada, dia merasakan kemaluan Denada sudah basah, kelihatannya Denada sedang bermiimpii disetubuhi. kemudian pemuda itu mulaii memasukkan jarii tengahnya kedalem lobang Denada yg sudah basah itu, dgn gerakan perlahan-lahan dikeluar masukkan jariinya itu dikemaluan Denada. Seluruh aksiinya itu membuat Denada mulaii mendesah keenakan, tak tahu kerana akiibat aksii siipemuda atau kerana dia sedang meniikmatii miimpiinya.
Sesudah merasakan kemaluan Denada semakiin basah pemuda itu kemudian mengeluarkan jarii tangannya, lalu ia mulaii mengangkangkan kedua kakii Denada dan mengarahkan kemaluannya kekemaluan Denada, dgn perlahan-lahan siipemuda mulaii mendesakkan kemaluannya kelobang kemaluan Denada, siipemuda tak mau terburu-buru memasukkan kemaluannya dia takut Denada terbangun, perlahan-lahan gagang kemaluan siipemuda mulaii masuk kedalem lobang kemaluan Denada, ia merasakan kemaluan Denada sangat sempiit sekalii, terlihatnya kemaluan Denada jarang dipakaii atau kemaluan swaminya keciil sehiingga lobang kemaluan Denada masiih sempiit, sedikiit demii sedikiit kemaluannya mulaii terbenam dilobang kemaluan Denada, dgn gerakan perlahan siipemuda mulaii menurunkan badannya sehiingga posiisiinya mulaii meniindih badan Denada dan kedua tangannya mulaii diseliipkan kebadan Denada.
Sembari memeluk badan Denada dgn cukup erat dan biibiirnya mulaii mengulum biibiir Denada, siipemuda membenamkan kemaluannya dalem-dalem kedalem lobang kemaluan Denada, akiibat gerakan itu Denada tersentak dan terbangun darii tiidurnya, matanya terbelalak saat meliihat wajah siipemuda, tapii Denada tak biisa berteriak kerana mulutnya sedang dilumat oleh siipemuda, Denada merasakan bukan hanya mulutnya saja yand sedang dilumat tapii kemaluannya pun sedang disumpal oleh kemaluan siipemuda ini, dan Denada mulaii merasakan siipemuda menggerakkan kemaluannya dilobang kemaluannya.
“Bless…sleep…bleess…sleppp…bleess….sleeeppp..”
Tampak Mata Denada yg tadinya terbelalak kerana kaget perlahan-lahan mulaii meredup sayu, terlihatnya Denada mulaii merasakan keniikmatan disetubuhi oleh siipemuda, Denada mengenalii siipemuda sebagaii Cakra salah seorang bawahan swaminya, yg dia tak mengertii bagaiimana Cakra biisa masuk kedalem rumahnya dan bagaiimana Cakra biisa dgn bebasnya memasukkan kemaluannya kedalem lobang kemaluannya, namun Denada tak mau berpiikiir banyak tentang hal itu yg ada dalem benaknya sekarang ini adalah meniikmatii sodokan kemaluan Cakra.
“hmmhh….hhhmmmhhh….hhmmmhhhh” terdengar desahan darii mulut Denada yg masiih dilumat oleh Cakra, kerana Cakra takut kalau ia lepaskan lumatannya Denada akan berteriak.
Mata Denada mulaii merem melek meniikmatii sodokan-sodokan kemaluan Cakra yg besar kalau dibandingkan dgn swaminya, meliihat Denada mulaii meniikmatii entotannya Cakra mulaii beranii melepaskan lumatan dibiibiir Denada dan mulaii menjiilatii leher dan teliinga Denada, aksiinya ini semakiin membuat desahan-desahan Denada semakiin menjadi.
“Ouuhhh……ssshhhhh…..aaahhhhh….Cakraa…..kontoool llmuuuu…eenaakk sekalii dan besar sshhhh…aaahhhh…” Denada mendesah keniikmatan meniikmatii entotan Cakra.
“Hmmhhhh…..slrrppp…..hmmmm….kemaluan iibu juga eenaaakkk…oohhhh….sslrrpppp….seempiiiitt sekalii … ooohhhh….slllrrpppp…..” Cakra melenguh keenakan merasakan kemaluan Denada yg masiih sempiit sembari tetap menghiisap-hiisap buah dada Denada.
Denada merasakan keniikmatan duniawii yg belom pernah ia alamii sebelomnya, selama perniikahannya dgn swaminya belom pernah dia merasakan niikmatnya dientot, selama ini swaminya selalu mencapaii kepuasan terlebiih dahulu, gelora biirahii.com sementara ia sendirii belom mencapaii kepuasan, jangankan untuk mencapaii kliimaks, untuk merasakan keenakan saja Denada belom pernah merasakannya, berbeda dgn saat ini saat kemaluannya disodok-sodok oleh kemaluan Cakra yg memang dalem ukuran saja lebiih besar dan lebiih panjang darii punya swaminya, apalagii Cakra masiih muda.
Kedua iinsan ini sudah tak iingat apa-apa lagii selaiin meniikmatii persebadanan mereka yg semakiin menggiila, Cakra semakiin cepat mengeluar masukkan kemaluannya didalem lobang kemaluan Denada yg semakiin basah, sementara Denada sendirii dgn semangat 45 menggoygkan pantatnya mengiimbangii gerakan Cakra, keriingat sudah mengaliir darii kedua badan mereka.
“Ouughhh … Cakra ….teruussss….ooughhh… enaaakkkk….sekaalliiiiii….oughhhh….tekaaaann yg dalem, Oughhh….puaskaannn…akuuuu…..yaaahhh,…aaaahhhh”. Lenguhan Denada semakiin menjadi.
Cakra mengiikutii kemauan Denada dgn menekan lebiih dalem kemaluannya dilobang kemaluan Denada, ia merasakan ujung kepala kemaluannya menyentuh bagian paliing dalem kemaluan Denada.
“Aaagghhh…akuuu..sudah tak tahan laaagiiiiiiii…ouugghhhh…tooniiiiiiiiiiii……aku mau keluar…ough enaaaaakkkk sekalii kemaluanlmuuuu…..aaaagghhhhhh…..Cakra ….akuuu…keluaaarrrrr……… aaaaghhhhhhh.” Denada mengerang.
Srrr…..cccrooooot….ssssrrrrr…….. akhiirnya Denada mencapaii puncak keniikmatannya, badannya mengejang saat ia mencapaii kepuasannya, memeknya berdenyut-denyut saat mengeluarkan lahar keniikmatannya, Cakra sendirii merasakan kemaluan Denada sepertii meremas-remas kemaluannya, Cakrapun lalu menekan lebiih dalem kemaluannya dan membiarkan kemaluannya terbenam sebentar didalem lobang kemaluan Denada.
Denada memeluk erat-erat Cakra, sementara kakiinya ia kaiitkan dgn erat dibelakang piinggul Cakra, sehiingga kemaluannya Cakra semakiin terbenam dikemaluannya, beberapa saat kemudian Denada melepaskan pelukan dan kaiitan kakiinya dibadan Cakra, sementara diwajahnya terpancar kepuasan.
“Cakra kamu betul-betul hebat, selama ini belom pernah saya mengalamii niikmatnya mengentot,” Denada berbiisiik diteliinga Cakra.
“Saya juga merasa enak ngentotiibu, kemaluan iibu sangat sempiit. “ Cakra meniimpalii biisiikan Denada, sembari dgn perlahan-lahan mulaii memaju mundurkan lagii kemaluannya.
“Hmmm…aahh..kamu belom keluar.” Denada bertanya, kerana ia merasakan kemaluan Cakra masiih keras. “Hmm..aku piikiir kamu sudah selesaii”.
“Belom, iibu masiih mau lagii?” tanya Cakra.
“Hmmm…memang kamu biisa buat aku puas lagii.” Denada baliik bertanya.
“He..he..kiita coba saja, apa saya biisa buat iibu puas lagii atau tak.” Jawab Cakra sembari mulaii mempercepat gerakannya, sementara tangannya mulaii meremas-remas kedua bukiit buah dada Denada.
“Kiita tukar posiisii, biar aku yg menggenjot kemaluanmu, sekarang kamu duduk.” Denada meniimpaliinya, kerana ia sendirii tak mau membuang kesempatan ini.
Cakra kemudian menariik badan Denada tanpa melepaskan kemaluannya darii lobang kemaluan Denada, dgn sedikiit berputar Cakrapun lalu duduk disofa, sementara posiisii Denada sekarang sudah dipangkuannya, dgn posiisii ini Cakra lebiih leluasa untuk bermaiin di susunya Denada, kedua tangannya dgn penuh nafsu meremas-remas kedua bukiit kembar Denada, mulutnyapun iikutan beraksii, kedua ujung pentil susu Denada bergiiliiran dijiilatii dan dikulum serta dihiisap-hiisap oleh Denada, aksii Cakra ini perlahan-lahan mulaii membangkiitkan kembalii biirahii Denada, dgn perlahan-lahan Denada mulaii menaiikturunkan piinggulnya, gesekan-gesekan kemaluan Cakra didinding kemaluannya membuat biirahiinya kembalii memuncak dgn cepat.
“Ouuughhh….Cakra……hiiiisaaaapppp….tteeeteeekkku…. .ooughhhh…yyaaachhh….begitu… aaaghhhh… kemaluanmu enak sekaaaliiiiii…” Denada mengerang sembari mempercepat gerakan naiik turunnya.
“Klo mau keluar kamuuuuu….kkassiiiih…tahuuu…yaachhhh…..” Denada berbiisiik di teliinga Cakra.
“Hmmhhh…ssslllrpppp…..hhmmmmhh….ok…..aaaagghhhhh., …….” Cakra menjawab sembari tetap menghiisap-hiisap tetek Denada.
“Sleeppp…..blesss…sleeppp….bleesss….slleeepppp….ble essss…..” kemaluan Cakra tampak keluar masuk dalem lobang kemaluan Denada dgn cepatnya, kerana Denada piinggul Denada naiik turun dgn cepat.
Denada betul-betul meniikmatii persebadanannya ini, gerakkannya semakiin cepat dan semakiin tak beraturan, lenguhan-lenguhan keniikmatan mereka berduapun semakiin kerap terdengar, meniikmatii persebadanan ini mereka berdua lupa dgn status mereka, dalem piikiiran mereka hanya satu bagaiimana mencapaii kepuasan persebadanan ini.
“Ouughhh…Cakraa……akkuuuu….mauuuuu,……keellluuaaa rrr…lagii…oooohhhhh….aaaagghhh enaaaakkkkk sssekkaaaaallliiiiiiii…..kemaluanmuuuu…” Denada mengerang saat ia merasa bahwa ia akan mencapaii lagii puncak keniikmatannya.
Sementara itu Cakra juga merasa bahwa ia akan mencapaii puncak keniikmatannya, Cakrapun membantu Denada yg akan mencapaii puncak keniikmatannya dgn memegang piinggul Denada dan membantu menggerakkan piinggul Denada naiik turun dgn cepat.
“Ouuughhhhh…Buuu….aaakkkuuuu jugaaa…mau kelluaaaarrr…..aaaagghhhhhh….. kemaluan iibuuuu… enaaakkk sekaaalliiiiiiiiii……ooougghhhh….buuuu…aku gak taaahhaaannn…laagii.” Cakrapun mengerang merasakan puncak orgasmenya yg sudah diujung kepala kon**lnya.
“Crooootttt….creooottt….sssrrr…..ccroooottt……..”
kemaluan Cakra menyemprotkan aiirmaniinya didalem lobang kemaluan Denada, berbarengan dgn kemaluan Denada menyemprotkan lahar keniikmatannya, Denada merasakan hangatnya sperma Cakra didinding lobang kemaluannya, sementara Cakra merasakan hangat digagang kemaluannya kerana disiiram oleh lahar keniikmatan Denada.
Keduanya berpelukan dgn erat meniikmatii saat-saat terakhiir puncak keniikmatan darii persebadanan mereka, kedua biibiir mereka berpagutan dgn mesra, Denada sendirii dgn perlahan-lahan menggoygkan piinggulnya meniikmatii siisa-siisa keniikmatan darii kemaluan Cakra.
Tak lama berselang Denada beranjak darii pangkuan Cakra, darii lobang kemaluannya tampak caiiran putiih mulaii mengaliir perlahan, sementara kemaluan Cakra yg mulaii mengkerut tampak mengkiilat kerana caiiran keniikmatan Denada, keduanya kemudian beranjak menuju kekamar mCakra untuk membersiihkan dirii.
Sesudah membersiihkan dirii keduanya kembalii keruangan keluarga dan mulaii mengenakan pakaian mereka, lalu Cakra berpamiitan pulang, ditiimpalii oleh Denada dgn kecupan mesra dibiibiirnya, dan biisiikan mesra diteliinganya, “ Teriimakasiih yach, atas malam yg iindah ini”
Dibalas oleh Cakra dgn senyuman dan kata-kata yg menggoda,
“ Kalau iibu iingiin keniikmatan lagii, hubungii saya saja” Denadapun tersenyum atas godaan Cakra ini,
“ Pastii, “
Sesudah Cakra pulang, Denada menuju kamar tiidurnya, malam ini Denada tiidur dgn lelap dimulutnya terukiir senyum kepuasan.
SUMBER : WWW.GARASIGAMING.COM
Post a Comment